Butuh Bantuan? Customer service tokobos.id siap melayani dan membantu Anda.
(Call/WA) INDRATMOKO, +62 812 8371 4204 (Call/WA) HENDRA +62 855 9800 264 (Call/WA) RIVAI +62 855 9800 264 INFO 4 : Ini hanya contoh teks berjalan yang dapat Anda gunakan untuk menampilkan informasi diskon dan sebagainya. INFO 5 : Ini hanya contoh teks berjalan yang dapat Anda gunakan untuk menampilkan informasi diskon dan sebagainya.
Beranda » Artikel Terbaru » Pengambilan sampel shk

Pengambilan sampel shk

Diposting pada 17 September 2024 oleh admin | Dilihat: 117 kali

Pengambilan sampel shk (darah bayi) untuk pemeriksaan ini diambil dari tumit bayi neonatus setelah berumur 24 jam, sebelum berumur 2 minggu. Waktu ideal pemeriksaan ini ketika bayi berusia 2-5 hari.

Hipotiroid kongenital adalah suatu kelainan bawaan bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid (T4, T3) yang rendah. Sebagian besar bayi baru lahir dengan kelainan hipotiroid kongenital memiliki penampakan yang sama dengan bayi baru lahir normal pada umumnya, tidak memberikan tanda-tanda khusus, ini karena bayi baru lahir masih mendapatkan hormon tiroid dari ibunya. Baru setelah beberapa minggu-bulan kemudian dapat ditemui gejala seperti: pembengkakan wajah, ukuran lidah yang lebih besar, ubun-ubun besar tetap terbuka, perut yang membesar dengan pusar menonjol (hernia umbilikus), kekuatan otot yang lemah. Hipotiroid pada periode neonatus seringkali terlambat diketahui sehingga pada perkembangannya bayi tersebut mengalami keadaan hipotiroid kongenital yang parah yaitu redartasi mental.

Pengambilan sampel shk pada Bayi

Pengambilan sampel shk , Hormon tiroid (T4, T3) sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi normal. Hormon ini dikeluarkan oleh kelenjar tiroid atas stimulasi dari Tiroid Stimulating Hormon (TSH) yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis di otak. Pada keadaan hipotiroid kongenital akan terdapat kadar hormon tiroid (T4, T3) yang rendah sehingga memicu hipofisis di otak meningkatkan produksi TSH untuk memacu kelenjar tiroid.

Di berbagai negara, angka kejadian hipotiroid kongenital sekitar 1:2000 sampai 1:4000 bayi baru lahir, hal ini berarti bila terdapat 2000 bayi baru lahir kemungkinan ada 1 yang menderita hipotiroid kongenital. Di Indonesia, melalui penelitian yang dilakukan oleh dr. Aman B. Pulungan dalam Kelompok Kerja Nasional Skrining Bayi Baru Lahir didapatkan angka kejadian hipotiroid kongenital ini 1:2916. Pada tahun 2012 didapatkan 906 kasus hipotiroid kongenital di seluruh Indonesia.

Kelainan hipotiroid kongenital

Kelainan hipotiroid kongenital ini bila dapat diketahui secara dini, dapat diberikan pengobatan sehingga komplikasi terburuk seperti retardasi mental dapat dicegah. Deteksi dini kelainan hipotiroid kongenital ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan TSH spot atau T4 spot. Screening TSH spot lebih spesifik untuk diagnosis kongenital hipotiroid, sedangkan T4 spot lebih sensitif untuk deteksi neonatus terutama neonatus dengan kelainan hipotiroidism hipotalamus-hipofisis yang jarang, tetapi kurang spesifik dengan kemungkinan positif palsu yang besar terutama pada bayi dengan berat badan rendah dan bayi prematur. Di Indonesia pemeriksaan untuk screening hipotiroid kongenital ini telah masuk ke dalam program pemerintah untuk mencegah retardasi mental karena hipotiroid kongenital dengan memakai pemeriksaan TSH spot.

Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan ini diambil dari tumit bayi neonatus setelah berumur 24 jam, sebelum berumur 2 minggu. Waktu ideal pemeriksaan ini ketika bayi berusia 2-5 hari. Sampel darah diteteskan ke kertas saring yang telah disedikan, kemudian diproses di laboratorium dengan metoda immuno radiometric assay (IRMA). Nilai normal TSH spot neonatus dengan metode IRMA adalah 20-40 mUTSH/L, sedangkan dengan metode Fluorometri Immunoassay (FIA) < 20 mIU/L. Pada bayi yang dicurigai mengalami hipotiroid kongenital akan memberikan hasil kadar TSH spot yang tinggi. Bila didapatkan hasil demikian maka bayi tersebut disarankan untuk dikonsulkan ke Dokter Spesialis Anak untuk pemeriksaan lebih lanjut dan terapi serta pemantauan tumbuh kembangnya, terutama pada 3 tahun pertama kehidupannya untuk mencegah retardasi mental.

Di RS SANTO YUSUP pemeriksaan skrinning hipotiroid kongenital (SHK) ini telah dilakukan rutin. Dengan adanya pemeriksaan skrinning hipotiroid kongenital (SHK) dengan TSH spot ini diharapkan kegagalan tumbuh kembang dan retardasi mentasl pada bayi dengan hipotiroid kongenital dapat dicegah.

 

(dr. Rosalyn Surjadinata, Sp.PK)

 

SALAM SEHAT dan TETAP MENJAGA PROTOKOL KESEHATAN.

<<< tokobos.id – Januari 2024>>>

Note : Detail Spesifikasi dan harga, mohon untuk dikonfirmasikan ke sales kami (CALL/ WA).

E-comers : 

Other Link SHK as follows :

Kertas Saring SHK

Kit Skrining Bayi

Bagikan informasi tentang Pengambilan sampel shk kepada teman atau kerabat Anda.

Pengambilan sampel shk | Kurma Kultur Jaringan, food security kit, Sejoy, Strip Sejoy

Belum ada komentar untuk Pengambilan sampel shk

Silahkan tulis komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Orang lain melihat produk ini, mungkin Anda juga tertarik?

Skrining Tiroid Bayi

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Skrining Tiroid Bayi*Harga Hubungi CS
Tersedia
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
Kit Skrining Bayi

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Kit Skrining Bayi*Harga Hubungi CS
Tersedia / BOS-SB-001
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
Kode: BOS-SB-001
Food Test Kit

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Food Test Kit*Harga Hubungi CS
Tersedia
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
Arsenik Test Kit

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Arsenik Test Kit*Harga Hubungi CS
Tersedia / BOS-FD-AR
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
Kode: BOS-FD-AR
SIDEBAR