Pentingnya Program SHK

Pentingnya Program SHK, Kementerian Kesehatan meluncurkan ulang (relaunching) program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bayi baru lahir di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Kesempatan menyiapkan generasi emas untuk bonus demografi tahun 2025-2035 (Ledakan SDM usia Produktif) Anak yang sehat cerdas dan bebas Stunting merupakan SDM berkualitas modal dasar dan asset Bangsa dan Negara. Tetapi tidak semua anak tumbuh sehat dan cerdas karena berbagai factor, salah satunya anak lahir dengan kelainan Hipotiroid Kongenital. Jika terlambat di deteksi dan terlambat di obati maka tumbuh kembangnya akan terhambat  bahkan bisa menimbulkan kecacatan.

Pentingnya Program SHK terhadap bayi baru lahir.

Dikarenakan Pentingnya Program SHK, kedepan pemeriksaan SHK atau pemeriksaan kekurangan hormon tiroid bawaan wajib dilakukan kepada semua bayi baru lahir. Ini merupakan implementasi dari transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif mengingat sebagian besar kasus kekurangan Hipotiroid Kongenital tidak menunjukkan gejala, sehingga tidak disadari oleh orang tua. Gejala khas baru muncul seiring bertambahnya usia anak. “Mulai hari ini, semua bayi yang lahir harus diperiksa SHK untuk menjaring apabila ada risiko kelainan dalam tumbuh kembang anak,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dalam Pembukaan acara Refreshing Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah skrining/uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita.

1. Deteksi Dini Gangguan Hormon Tiroid

• Hipotiroid kongenital sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada bayi baru lahir. Skrining memungkinkan pendeteksian dini gangguan ini sebelum gejala serius muncul.
• Pemeriksaan melalui tes darah sederhana dapat mengidentifikasi kadar hormon tiroid (T4 dan TSH) yang abnormal.

2. Pencegahan Keterlambatan Perkembangan

• Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan otak dan pertumbuhan fisik bayi, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan.
• Tanpa pengobatan, hipotiroid kongenital dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, keterlambatan perkembangan mental, dan pertumbuhan yang terhambat.

3. Meningkatkan Kualitas Hidup

• Dengan pengobatan dini menggunakan hormon tiroid sintetik (levotiroksin), anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal, baik secara fisik maupun intelektual.
• Hal ini membantu bayi mencapai potensi maksimalnya dan hidup seperti anak-anak sehat lainnya.

4. Mengurangi Beban Ekonomi dan Sosial

• Tanpa pengobatan, anak dengan hipotiroid kongenital dapat membutuhkan perawatan khusus seumur hidup karena disabilitas intelektual dan fisik.
• Skrining dini dan pengobatan tepat waktu mengurangi beban ekonomi keluarga serta biaya kesehatan jangka panjang.

5. Mendukung Kesehatan Masyarakat

• Program SHK adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama dalam menurunkan angka disabilitas yang dapat dicegah.
• Skrining ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap upaya pencegahan penyakit sejak dini.

6. Bagian dari Program Kesehatan Nasional

• Skrining hipotiroid kongenital merupakan salah satu program dalam pemeriksaan neonatus yang diintegrasikan dengan layanan kesehatan ibu dan anak.
• Dengan implementasi yang merata, program ini dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

7. Meningkatkan Kesadaran Orang Tua

• Program ini memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya memeriksa kesehatan bayi baru lahir, khususnya gangguan tiroid.
• Orang tua menjadi lebih sadar akan pentingnya kesehatan hormonal anak sejak dini.

Setetes darah tumit menyelamatkan hidup anak-anak bangsa. Karena begitu kita tahu kadar tiroidnya rendah langsung kita obati. Pengobatannya bisa berlangsung seumur hidup supaya mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Pada pencanangan yang dilakukan saat ini agar pemeriksaan HK kembali digencarkan, agar anak yang memiliki risiko HK dapat segera ditemukan dan ditangani.

Kegiatan ini dilaksanakan secara bergantian dengan jumlah peserta 300 peserta di ikuti oleh seluruh Bidan Koordinator,  Bidan Desa dan Bidan Puskesmas baik Puskesmas Rawat Inap atau Puskesmas Rawat Jalan, yang di bagi menjadi 5 gelombang. Dimulai tanggal 8 Juni sampai dengan tanggal 22 Juni 2023. Kegiatan ini meliputi Teori dan praktek langsung pengambilan Sample SHK. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh Bidan yang sudah dilatih dapat mengetahui sedini mungkin sebelum gejala klinis muncul, intervensi dini bayi-bayi pengidap Hipotiroid Kongenital sehinga dapat bertumbuh dan berkembang secara normal, menurunkan pembiayaan akibat penyakit baik secara individu , keluarga dan masyarakat.

Source : https://dinkes.pasuruankab.go.id/berita-pentingnya-skrining-hipotiroid-kongenital.html

SALAM SEHAT dan TETAP MENJAGA PROTOKOL KESEHATAN.

<<< tokobos.id – Januari 2024>>>

Note : Detail Spesifikasi dan harga, mohon untuk dikonfirmasikan ke sales kami (CALL/ WA).

• (Call/WA) RIVAI – me/628559800264
• (Call/WA) INDRATMOKO –  me/6281283714204
• (Call/WA) HENDRA – me/6282310289784

E-comers : 

• Tokopedia           : https://www.tokopedia.com/sanitariankitshop
• Shopee               : https://shopee.co.id/nissui

Other Link SHK as follows :

Kertas Saring SHK

Kit Skrining Bayi